Beban Kurikulum Baru Terlalu Berat
Pemerintah dalam waktu dekat akan menerapkan program kurikulum baru, yaitu pada bulan Juli 2013 mendatang, namun Komisi X DPR menilai bebannya masih terlalu berat.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi X DPR Utut Adianto saat memimpin kunjungan kerja Komisi X DPR ke Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (18/12) siang. Selama di ibukota Propinsi NTB Mataram, tim Komisi X meninjau langsung beberapa sekolah, seperti SDN, SMPN, SMA dan ke SLB.
Menurut Utut, sebetulnya Komisi X DPR hanya ingin menyederhanakan serta menjawab tantangan jaman yang makin kedepan dirasakan makin berat. “ Kita tidak mau membebani atau memaksa masyarakat untuk beban yang berat, tetapi jika kita tidak mengikuti perubahan jaman kita akan makin ketinggalan, “ tukasnya.
Untuk itu, Utut menegaskan, yang perlu diatur sekarang adalah kesiapan kita seperti materi konten, serta teknis-teknis pelaksanaannya termasuk juga kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) nya seperti guru dan para pelaksana pendidik. Inilah yang perlu dibenahi dan dipersiapkan, jangan sampai kurikulum baru diterapkan mereka tidak siap.
Kurikulum baru, lanjut politisi PDI Perjuangan ini memang sesuatu yang serius untuk dipelajari, karena itu Komisi X DPR sudah membentuk Panja Kurikulum. Panja ini kewenangannya hanya memberikan rekomendasi yang dinilai baik bagi kita semua, seperti isi kontennya apa yang diajarkan. Sedangkan rekomendasi bisa juga mengenai waktu penetapannya tidak mesti bulan Juli 2013. “ Mungkin saja mundur tahunnya, meski pemerintah sudah menetapkan bulan Juli 2013, panja bisa saja tidak seperti itu,” ungkapnya.
Sebelumnya Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, rencana penggantian kurikulum dari Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) menjadi KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan diberlakukan tahun depan, diharapkan tidak akan membuahkan kebingungan di kalangan guru sebagai pelaksana di lapangan.
Marzuki berharap, gagasan Pemerintah ini harus benar-benar matang dan para guru mampu mengikuti perubahan ini dengan sebaik-baiknya Dia juga berharap agar, pelajar, guru dan sekolah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Selain itu, implementasi kurikulum baru akan dilakukan hanya kepada sekolah-sekolah di daerah yang sudah siap. (spy)